nah sekarang di sini kita akan mengenai permasalahan tersebut.
Neil Armstrong, manusia pertama yang mendarat di Bulan dalaneil armstrongm misi Apollo pada tahun 1969, wafat dalam usia 82 tahun pada Sabtu (25/8/2012). Barack Obama, presiden Amerika Serikat saat ini, mengatakan bahwa Armstrong adalah salah satu pahlawan terbesar Amerika.
Semasa hidupnya, dengan
keberhasilan pendaratan di Bulan, Armstrong berhasil mewujudkan mimpi
Amerika Serikat untuk menjadi negara pertama yang mengirimkan manusia ke
Bulan. Meski demikian, pendaratan di Bulan selain selalu diperdebatkan
kebenarannya juga menyisakan kontroversi.
Salah satu misteri yang masih
tersisa adalah apa yang dilihat Armstrong selama berada di permukaan
Bulan. Misteri ini muncul sebab saat ada di Bulan, ada jeda komunikasi
sepanjang dua menit. Pihak NASA mengungkapkan, jeda itu terjadi karena
salah satu kamera mengalami overheating.
Namun, seperti diberitakan The Examiner,
Sabtu kemarin, saat berada di Bulan tidak hanya melihat pemandangan
Bulan yang mengagumkan. Menurut Timothy Good, penulis bulu Above Top
Secret, saat itu NASA menerima pesan sinyal VHF yang ditransmisikan dari
Apollo 11. Hal ini dirahasiakan dari publik.
Dokumen bocoran dari NASA
mengatakan bahwa sebab hal itu adalah adanya benda lain. Ada dua pesawat
luar angkasa lain, tak diketahui milik siapa, yang mengawasi misi
pendaratan Apollo 11. Sampai hari ini, belum ada keterangan soal hal
tersebut.
Pertanyaan terbesar adalah apakah
benar Neil Armstrong mendarat di Bulan pada tahun 1969? Atau, apakah
Badan Penerbangan dan Antariksa NASA serta Neil Armstrong sendiri hanya
berbohong pada dunia?
Pada 15 Februari 2001, Fox Television menyiarkan program “Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon?” Menurut program itu, pendaratan di Bulan cuma hoax. Proses pendaratan direkam di studio oleh NASA.
Ada beberapa bukti yang dianggap
menunjukkan bahwa pendaratan cuma jadi-jadian, selain fakta bahwa saat
itu Amerika Serikat tengah berusaha keras “bertarung” melawan Uni Soviet
sebagai menjadi negara pertama yang mengangkasa.
Bukti pertama adalah soal foto
astronot. Dalam acara tersebut, diungkapkan bahwa foto astronot
seharusnya dilatari oleh bintang dan benda langit lain. Tapi, latar itu
tak ada.
Kedua adalah soal bendera Amerika
Serikat yang berkibar. Diketahui, di Bulan tidak ada angin. Tanpa angin,
seharusnya kibaran bendera itu tak ada. Demikian juga disiarkan pada
program itu.
Teori konspirasi itu sempat membuat
“panas”. Buzz Aldrin, salah satu astronot yang terlibat misi Apollo 11
memukul wajah Bart Sibrel, pembuat film yang ditayangkan di Fox itu.
Sibrel meminta Aldrin bersumpah di atas Alkitab bahwa ia pernah mendarat
di Bulan.
Beberapa lama setelah program itu,
Badan Penerbangan dan Antariksa NASA mengeluarkan pernyataan resmi di
situs webnya. Intinya, NASA mengatakan bahwa pendaratan di Bulan benar
adanya.
Dalam pernyataan bertajuk “The Great Moon Hoax”
tanggal 23 Februari 2001, NASA menerangkan beberapa hal yang
dipertanyakan dalam program Fox serta menyajikan bukti pendaratan di
Bulan.
Soal tak adanya bintang, misalnya,
NASA menyatakan bahwa hal yang sama pun bisa terjadi pada foto yang
dibuat di Bumi. Kamera sulit mengabadikan spacesuit yang terang dan
bintang yang relatif redup sekaligus dalam satu foto.
Tentang bendera, NASA menyatakan bahwa kibaran tak selalu diakibatkan
oleh angin. Saat menancapkan bendera di tanah Bulan, astronot memutar
tiangnya. Hal ini pasti akan mengakibatkan bendera berkibar.
NASA juga menyatakan bahwa para
astronot tidak kembali ke Bumi dengan tangan kosong. Astronot membawa
batuan Bulan yang bisa dibuktikan memiliki karakteristik berbeda dengan
batuan Bumi.
Salah satu batuan bulan yang
dinamai Big Mulley memiliki kawah-kawah kecil bekas tumbukan meteoroid.
Ada juga bukti kimia pada batuan yang menunjukkan adanya reaksi zat pada
batuan saat terpapar sinar kosmik. Ini tak terjadi di Bumi yang punya
atmosfer.
NASA hingga saat itu terus
menyajikan bukti-bukti lain. Contoh, wahana Lunar Reconaissance
Orboitter yang kini mengorbit Bulan menyajikan adanya Lunar Modul (LM)
serta alat pembantu dalam gelap, Passive Seismic Experiment Package
(PSEP) dan Laser Ranging RetroReflector (LRRR), yang digunakan dalam
misi Apollo.
Selain itu, ditunjukkan pula jejak
sepanjang kurang lebih 50 meterdi West Crater, arah timur dari Lunar
Modul. Jejak itu adalah perjalanan yang tak direncanakan dalam dua
setengah jam akhir misi Apollo.
Nah, apakah NASA benar-benar
mendarat di Bulan? Atau, NASA dan Neil Armstrong beserta rekannya hanya
berbohong? Apakah benar teori konspirasi itu? Atau jangan-jangan, teori
konspirasi itu yang justru merupakan konspirasi?
sumber Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar